Aspek-aspek Perumpamaan Munafik dalam Al-Qur’an Menurut Ibn Qayyim Al-Jauziyyah (Dira>sah Maudhu>'i>)
DOI:
https://doi.org/10.30736/adk.v16i2.1272Keywords:
Amtsa>l Al-Qur’a>n, Muna>fiqin, Tafsir Bada>’I at-Tafsir.Abstract
l Al-Qur’a>n adalah salah satu kajian dalam bidang Ulu>m AlQur’a>n yang sangat penting untuk dikaji, selian itu juga Amtsal Al-Qur’an merupakan visualisasi abstrak yang dituangkan dalam berbagai ragam kalimat dengan cara menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa dan sebanding, maka untuk dapat memahami secara baik dan benar memerlukan pemikiran yang cermat dan mendalam untuk memahami maksud dari Amtsa>l tersebut. Di dalam Al-Qur’an Allah membuat perumpamaan yang bermacam-macam, ada perumpamaan ditujukan untuk orang beriman dan juga ada yang ditujukan untuk orang kafir, disini peneliti memfokuskan kajian terhadap perumpamaan yang ditujukan untuk orang munafiq, beberapa bentuk perumpamaan yang ditujukan kepada orang munafik memberikan pertanyaan-pertanyaan, seperti contoh orang munafik di perumpamakan seperti membawa api di dalam kegelapan, di ayat lain diperumpamakan seperti kayu yang bersandar. Apa maksud dari perumpamaan yang diberikan untuk orang munafik tersebut? Bukankah Amtsa>l al- Qur’a>n memberikan kalimat-kalimat yang dipahami oleh logika?, Dari sini peneliti ingin menguraikan pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah tentang perumpamaan munafiq dalam Al- Qur’a>n dalam Tafsirnya Bada>’I At-Tafsi>r, karena dalam tafsirnya, Ibnu Qayyim menggunakan corak bahasa dalam menjelaskan perumpamaan munafik secara jelas. Penelitian ini menerapkan metode analisis teks dan deskriptif-analisis untuk menelaah rujukan utama Tafsi>r Bada>’I At-Tafsi>r dalam al-Qur'an yang berkenaan dengan masalah di atas. Artikel ini menyimpulkan bahwa Ibnu Qayyim dalam menjelaskan setiap perumpamaan orang munafik dengan dijelaskan bagaimana keadaan orang munafik pada saat itu dengan susunan bahasa yang kuat sehingga menjadi tafsiran yang sangat mudah untuk dimengerti.Downloads
References
Abu< alfida< ibnu kasir ad damasyqi, al-bida
Abu al Qassim Al Jisin bin Muhammad, Mufradatul fi gharibil qur’an, (bairut:
Abu hasan nur ad din al mala al hari al qari, mirqatu al mafatih syarhu misykatul mishbah, al Juz 1, (bairut: darul Fikr, 1422 H)
Ahmad al wahidi an nisaburi, al wasiti fi at tafsiri al-quran al majid, (bairut: darul kitab ilmiah, 1415 H)
__________________________, Asbabu an nuzuli, hadramaut: dar al kutub al islamiah, 1431 H
Abi Muhammad maki ibn abi thalib al qaysi, Tafsir al-Musykil min ghorib al-Qur’an al-adzim ala I’jaz wal IKhtishor, (Bairut: dar An-Nur Al-Islam, 1408 H)
Mana<’I Hilil Qatha
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, Tahqiq: sa’id Muhammad Namru al-Khotib, al-Amstal fi al-Qur’an al-Karim, (bairut: darul Fikr 1408 H) al-Juz 14
__________________________, Bada’I at-Tafsir lima Fasarahu Imam ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ( Riyadh: Dar ibn Jauzi , 1427 H)
Abdullah ibn Muhammad jar an nabi, Ibn Qayyim al-Jauziyyah wa juhudahu fi ad dhifai an aqidati as salaf, (makah: Ummu al-Qura’, 1404 H)
Muhammad ibn abi bakrina Ayub, I’lam al-muqin an rabbi al-alamin, (arriyadh: dar ibn Jauzi, 1423 H)
M. Ridwan Nasir, Prespektif Baru Metode Tafsir Muqarin dalm Memahami al-Qur’an, (Surabaya : Imtiyaz, 2011), hlm. 18
Muhammad Muthawali Sya’rawi, Khowatiri Haula al-Qur’an al Karim Tafsir al- Sya’rawi ( mashdar: akhbar al-yaumi, 1991 M)
Muhammad Ibnu Jarir ibnu Yazid abu ja’far athabari, jami’u al bayani fi ta’wil al-Qur’an (Qahira: Dar Hijra li thabari wa nasyr 2008 M)
Muhammad Thahir Ibnu Asyur, Tafsir atahrir wa tanwir, (Thunis: ad dar at thunisia, 1984 M)
Muhammad Ali Ayazi, Al Mufasirun Hayatuhum wa manahijuhum, (Thahran: Mu’asasatu thaba’atu wa nasyr wa zaratu tsaqafah wa irsyad al-islam, 1313 H).